kontera

chitika

Monday, August 18, 2014

Mengenal denominasi gereja (bagian 3)

Pada bagian 1 dan 2 sudah dijelaskan tentang apa itu denominasi, pada bagian ini akan dijelaskan tentang apa saja faktor pembentuk denominasi dan betapa perlunya kita menjaga keesaan Tubuh Kristus.

Faktor Pembentuk Denominasi

Tiga unsur berikut adalah faktor penyebab orang-orang Kristen terpecah pecah menjadi denominasi.

A. Pengakuan Iman yang Khusus

Iman yang dimiliki bersama oleh orang-orang Kristen itu unik, meliputi Allah Tritunggal, persona dan karya Kristus, yaitu hakiki Kristus, dan apa yang dikerjakan Kristus, serta kewibawaan ilahi Alkitab. Jika selain kebenaran-kebenaran mendalam dari kepercayaan ini ditambah hal-hal lain, seperti cara pembaptisan dari denominasi Baptis, sistem administrasi gereja dari denominasi Presbiterian, bahasa lidah dari denominasi Pentakosta, penudungan kepala dan pembasuhan kaki dari kelompok-kelompok lain, ataupun doktrin-doktrin umum mengenai masa dan jumlah pengangkatan, tafsiran nubuat-nubuat, dan pemahaman atas bagian tertentu Kitab Suci dan mengganggap hal-hal itu sebagai kepercayaan orang Kristen, menjadikannya pengakuan iman yang khusus, itu berarti melabelkan sesuatu yang baru agar kelihatan berbeda, itu pasti menimbulkan perpecahan.

B. Persekutuan yang Khusus

Setelah ada pengakuan iman yang khusus, orang-orang Kristen akan terbagi-bagi dalam kelompok yang berbeda-beda, masing-masing berada dalam lingkaran yang berbeda, memiliki persekutuan yang khusus di luar persekutuan umum kaum beriman. Persekutuan-persekutuan khusus ini juga menyebabkan kaum beriman yang mempraktekkannya terbentuk menjadi kelompok-kelompok yang terpisah dari kaum beriman pada umumnya.

C. Nama yang Khusus

Pengakuan iman yang khusus tidak hanya mengarah kepada persekutuan yang khusus,tetapi juga melahirkan nama yang khusus, seperti nama aliran atau denominasi tertentu. Nama-nama yang khusus ini, lebih nyata lagi, menyebabkan mereka yang pasang "merek" terlibat dalam pembentukan kelompok-kelompok dengan sebutan tertentu, sehingga timbullah denominasi-denominasi. Denominasi adalah kelompok orang yang menggunakan nama. Karena itu, orang-orang yang mengenal tubuh Kristus tidak sepatutnya menggunakan sebutan yang khusus. Kaum beriman seharusnya hanya memiliki nama /Yesus yang unik dan agung ini. Bukanlah hal yang mulia bila seseorang menyebut dirinya sebagai orang Kristen dari denominasi tertentu.

Berusaha sekuatnya Memelihara Keesaan Tubuh Kristus


"Sebab itu aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihatkan kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera." (Efesus 4:1-3)

Roh itu, yaitu roh Kudus yang berdiam di dalam kita, membuat kita tersusun ke dalam Tubuh Kristus oleh hayat Allah. Tubuh itu satu, maka Roh Kudus yang berhuni di dalam Tubuh juga satu. Roh Kudus yang satu ini adalah keesaan Tubuh yang satu ini. Jika kita, kaum beriman hidup dan bertindak menurut Roh ini, keesaan tubuh Kristus pasti terpelihara. Jika tidak, keesaan ini akan rusak. Dengan status sebagai tawanan demi gereja, rasul Paulus menasihati kita dengan Efesus 4:2-3 untuk memelihara keesaan ini dalam kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, saling membantu dalam kasih, oleh ikatan damai sejahtera, dan kebajikan lainnya sehingga hidup dan perilaku kita berpadanan dengan panggilan kita. Allah memanggil kita supaya kita menjadi anggota Tubuh Kristus. Kalau tindakan kita merugikan dan melukai perasaan Tubuh Kristus, berarti tidak sepadan dengan panggilan Allah. Karena itu kita harus berusaha sekuatnya hidup di dalam Tubuh Kristus, memelihara keesaan Tubuh, tidak terlibat  dalam perpecahan, sekte-sekte, atau denominasi-denominasi apa pun.

Setelah membaca Artikel ini diharapakan tidak untuk saling menghakimi atau saling menyalahkan, tapi agar kita sadar dan kembali kepada keesaan Tubuh Kristus.

Friday, August 15, 2014

Mengenal Denominasi Gereja (Bagian 2)

Tubuh Kristus itu Unik


"Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu Iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua, melalui semua, dan di dalam semua."(Efesus 4:4-6)

Kristus tidaklah terpecah-pecah, karena itu tidak seharusnyalah orang-orang Kristen yang milik Kristus terpecah ke dalam denominasi (sekte-sekte). apalagi tubuh Kristus itu unik, maka orang-orang Kristen yang adalah anggota tubuh unik ini tidak seharusnya terpecah ke dalam berbagai sekte. Kita seharusnya hanya mau Tubuh Kristus yang unik, tidak mau macam-macam sekte buatan manusia. dalam tubuh Kristus, hanya ada satu Roh dan Tubuh-Nya ini hanya memiliki satu tuhan, yaitu satu Kepala. Lagi pula, semua anggota Tubuh-Nya dilahirkan kembali oleh satu Allah dan Bapa, dan satu Allah Bapa inilah yang berhuni di dalam mereka. allah trinitas ini telah berbaur menjadi satu dengan semua kaum beriman, dan esensi keesaan ilahi dalam kaum beriman telah menyusun mereka ke dalam Tubuh yang tak terpecah. Roh adalah hayat yang sama-sama mereka miliki, mana mungkin satu tubuh mempunyai dua hayat atau lebih? Tuhanlah satu-satunya Kepala yang sama-sama mereka miliki, mungkinkah satu Tubuh memiliki dua kepala atau lebih? Allah itu Bapa yang sama-sama mereka miliki yang melahirkan mereka, apa mungkin anak-anak Allah memiliki dua Bapa atau lebih? Bukankah sangat ganjil dan tidak masuk akal, jika satu tubuh memiliki lebih dari satu hayat, atau memiliki lebih dari satu kepala, atau anak-anak dari satu rumah tangga memiliki lebih dari satu bapa! Namun hal-hal yang ganjil dan tidak masuk akal itu telah didirikan, didukung, dihargai, dan dipromosikan oleh mayoritas orang Kristen! Tak seorangpun dari pencinta Tuhan atau mereka yang mengenal hati Tuhan dan kebenaran Alkitab boleh melakukan hal sedemikian! Sebaliknya mereka harus mencontoh rasul Paulus, mengecam dan menolak perkara yang sangat bersalah kepada Kristus, yang sangat melukai Allah, dan mendukakan Roh Kudus. Jadi yang harus kita lakukan adalah

Menolak Perpecahan

"Seorang yang menyebabkan perpecahan, apabila sudah satu dua kali kau nasihati, hendaklah engkau jauhi." (Titus 3:10)

Dalam memerangi perpecahan di antara orang Kristen, Paulus menyampaikan kepada sekerjanya yang muda suatu pesan yang tegas dan berani, yang juga ditujukan kepada kita, supaya menolak orang yang memecah belah, yang sudah cukup dinasihati dalam kasih. Ini berarti menolak perpecahan tanpa segan dan tanpa kompromi sesuai dengan keinginan hati Allah dan kebenaran Alkitab, agar Tubuh Kristus tidak mengalami kerugian dan kebenaran Allah tidak ternoda.

Thursday, August 7, 2014

Mengenal denominasi gereja (Bagian 1)

Apa itu Denominasi gereja?

Dalam artikel sebelumnya kita sudah mengenal gereja sebagai tubuh Kristus. Namun, dikarenakan kemerosotan gereja, maka kita perlu mengenal hal-hal negatif yang mendasar atas kemerosotan gereja, yaitu masalah perpecahan, yang disebut juga denominasi. Denominasi adalah suatu kelompok orang yang dapat diidentifikasikan di bawah satu nama, struktur, dan/atau doktrin tertentu. Bahkan di antara denominasi tersebut ada beberapa golongan yang mengganggap diri mereka paling benar dan yang lain adalah sesat. Mari kita lihat apa kata firman Tuhan mengenai denominasi.

Denominasi gereja

Apakah kristus terbagi-bagi?

1 Korintus 1:10-13 mengatakan, "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, Saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah bahwa kamu masing-masing berkata: aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos.Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. Apakah Kristus terbagi-bagi? Apakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau apakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?". 

Pada masa itu, gereja di Korintus sedang dilanda perpecahan. Sekelompok orang mengaku dari golongan Paulus, kelompok lain mengaku dari golongan Apolos, yang lain lagi mengaku dari golongan Kefas (Petrus), dan masih banyak lagi yang menganggap dirinya lebih unggul dari yang lain sehingga mengaku dari golongan Kristus. Itulah sebabnya mereka ditegur keras oleh rasul Paulus yang telah memimpin mereka kepada keselamatan dan membangun mereka sebagai gereja. Paulus bertanya kepada mereka, "Adakah Kristus terbagi-bagi?" Sesungguhnya Kristus tidak pernah dan tidak mungkin terbagi-bagi. Tetapi mereka yang telah percaya dan dibaptis ke dalam Kristus telah terpecah satu dengan yang lainnya. Alangkah berdosa kepada Kristus, bila membagi-bagi Tubuh-Nya, ke memisah-misahkan gereja yang esa, yang telah ditebus oleh tumpahan darah-Nya, ke dalam berbagai sekte denominasi.

Rasul Paulus juga bertanya kepada kaum beriman Korintus yang terpecah-pecah, "Apakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau apakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?" Jelas tidak! Paulus tidak mati demi menggenapi penebusan bagi mereka, mereka juga tidak dibaptis dalam nama Paulus. Kristuslah yang mati demi menggenapi penebusan bagi mereka, dan ke dalam Kristuslah mereka dibaptis. Tapi mengapa mereka mengatakan, bahwa mereka dari golongan Paulus? Demikian pula hari ini mereka yang telah ditebus oleh Kristus dan dibaptis ke dalam Kristus, Mengatakan bahwa mereka dari suatu golongan denominasi tertentu. Dalam ayat ini Paulus menegur dan mengecam orang-orang Kristen yang terpecah-pecah, mengecam semua perpecahan, dan denominasi-denominasi kekristenan hari ini.

Monday, August 4, 2014

Gereja-Rumah Pesta

Pembacaan alkitab Yohanes pasal 11-12

"Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus." (Yohanes 12:1-2)


Dalam pasal 11 Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian. Kebangkitan itu memimpin kepada hidup gereja. Asalnya kita semua ini adalah orang mati. Kemudian Tuhan datang membangkitkan kita. Setelah kita dibangkitkan, kita menjadilah gereja. Sebab itulah dalam pasal 11 kita nampak Lazarus dibangkitkan dan dalam pasal 12 kita nampak bahwa orang yang telah diabngkitkan menjadi tempat di mana Tuhan dapat beristirahat dan menemui kepuasan. Inilah gereja.

Sekarang kita harus memandang gereja sebagai rumah pesta. Rumah pesta ini di luar agama. Ia tidak terletak di Yerusalem kota kudus ataupun di dalam bait kudus. Melainkan di sebuah rumah kecil di Betania, di luar Yerusalem. Arti Betania adalah rumah miskin dan rumah sengsara. Dipandang dari luar, gereja boleh jadi miskin dan sengsara. Gereja di atas bumi mungkin tidak kaya secara material; tapi di hadirat Tuhan, dia harus kaya atas kenikmatan akan Tuhan.

Pada lahiriahnya, rumah kecil ini memang tiada satu pun yang menarik, akan tetapi di dalamnya penuh perjamuan, perhentian dan kepuasan. Bukan saja Tuhan Yesus sendirian yang berpesta dan beristirahat, juga setiap orang yang berada di sana. Hidup gereja seharusnya demikian. Secara luaran, segala sesuatunya itu mungkin kurang; namun secara batiniah, setiap butirnya mustika, manis dan mesra. Kita mempunyai perasaan yang mesra, bahwa kita bersama-sama dengan Tuhan dan Tuhan bersama-sama dengan kita. Kita berpesta dengan Dia dan Dia berpesta dengan kita. Kita dan Dia sama-sama beroleh perhentian. Setiap orang menikmati perhentian dan setiap orang dipuaskan. Inilah hidup Gereja.

Doa baca: "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa." (Yohanes 12:26)

Saturday, August 2, 2014

Apa itu gereja? (secara umum)

Akhir-akhir ini banyak orang yang beranggapan bahwa gereja adalah gedung. Ini bukanlah pengertian Alkitab mengenai gereja. Kata gereja berasal dari bahasa Yunani “Ekklesia” yang dapat diartikan sebagai “orang-orang yang dipanggil keluar.” Menurut Alkitab akar kata dari ”gereja” bukan berhubungan dengan gedung, namun dengan orang. Ironis sekali, sering kita mendengar pertanyaan "Anda bergereja di gereja apa?", biasanya mereka akan mengatakan Baptis, Metodis, atau denominasi lainnya. Seringkali mereka menunjuk pada denominasi atau bangunan. Roma 16:5: “Salam juga kepada jemaat (Ekklesia) di rumah mereka...” Paulus menunjuk pada gereja di rumah mereka, bukan pada gedung, namun kumpulan orang-orang percaya.
1 Korintus 12:27


Efesus 1:22-23 mengatakan, “Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” Gereja adalah Tubuh Kristus. Tubuh Kristus terdiri dari semua orang percaya mulai sampai saat Pengangkatan.



Secara singkat, gereja bukanlah suatu bangunan atau denominasi. Menurut Alkitab, gereja adalah Tubuh Kristus – setiap orang yang telah menempatkan iman mereka pada Yesus Kristus untuk keselamatan (Yoh. 3:16; 1 Kor. 12:13).

Dua aspek gereja

  • Aspek universal

"Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku" (Matius 16:18)
Gereja yang disinggung dalam ayat ini adalah aspek universalnya, satu-satunya, dan meliputi semua orang yang sudah percaya kepada-Nya sepanjang zaman dan di mana saja.

  • Aspek Lokal

"Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada gereja" (Matius 18:17)
Gereja yang disebut Tuhan disini, adalah aspek lokalnya, berjumlah banyak, dan setiap orang beriman lokal bisa berbicara dengannya. Sesuai dengan aspek lokalnya, gereja muncul di tiap lokal. Setiap gereja lokal melibatkan orang-orang yang percaya Kristus di masing-masing lokal.

Tambahan Mengenai Gereja

  • Tak Punya Nama Khusus

Gereja itu unik, karena itu tak perlu memakai nama khusus. Gereja adalah gereja, tidak seharusnya dibagi menjadi berbagai macam denominasi. Misalnya Baptis, Metodis, atau denominasi lainnya. Mendenominasikan gereja merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.

  • Seharusnya Dinamai Menurut Lokalnya

Gereja-gereja pada hakikinya tidak ada perbedaan; perbedaannya hanyalah letak lokalitas mereka saja. Sehingga kita boleh memberi sebutan gereja dengan nama lokalitas yang bersangkutan. Seperti gereja di Yerusalem (Kis. 8:1), gereja di Antiokhia (Kis. 13:1), ketujuh gereja di Asia kecil (Wahyu 1:4, 11).

Wednesday, July 23, 2014

Mengenai Baptisan

doa baca: Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:16).

Akhir-akhir ini, saya melihat ada banyak orang yang baru percaya Kristus merasa ragu untuk dibaptis dikarenakan mereka kurang memahami arti baptisan yang sesungguhnya. Beberapa dari mereka bahkan bertanya, "Apakah aku harus dibaptis agar selamat? Bukankah percaya saja sudah cukup?"
Ya, anda harus dibaptis. Memang cukup dengan percaya ke dalam Kristus kita tidak akan dihukum. Tapi dengan percaya dan dibaptis kita akan diselamatkan. (Markus 16:16)
Percaya dan dibaptis dapat diumpamakan seperti berjalan memasuki suatu pintu, percaya akan Kristus seperti melangkahkan satu kaki memasuki pintu itu dan dengan dibaptis berarti anda telah melangkahkan kaki yang satunya lagi untuk masuk juga.

Mari kita lihat sekali lagi Markus 16:16 "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum."

Pertama, kita harus paham apa artinya diselamatkan, banyak yang beranggapan bahwa diselamatkan yang dikatakan alkitab berarti diselamatkan dari neraka. Bukan hanya keselamatan itu yang dimaksudkan, tapi diselamatkan juga berarti:

Keluar dari dunia ini

Sebuah ilustrasi yang sering dipakai untuk menggambarkan bagaimana kita diselamatkan melalui baptisan adalah seperti bangsa israel diselamatkan dengan keluar dari mesir dan menyeberangi laut merah. (Keluaran 13-14)
Israel diperbudak oleh bangsa mesir selama sekitar 400 tahun. Allah ingin membawa mereka keluar agar mereka menjadi umat Allah yang kudus. Karena selama mereka berada di Mesir mereka tidak bisa melayani Allah.
Lalu Allah mengutus Musa kepada Firaun agar membiarkan umat-Nya pergi (Keluaran 6:11). Meskipun Firaun menolak pada akhirnya ia terpaksa membiarkan mereka pergi. Lalu bagaimana mereka keluar dari Mesir? Pada malam paskah mereka menerapkan darah anak domba di palang pintu rumah dan memakan daging anak domba (Menandakan menerima Yesus Kristus sebagai anak domba Allah, penebus, dan juru selamat). Tapi masih ada lagi, Allah juga menyuruh mereka untuk keluar dari Mesir untuk diselamatkan dari Firaun (menandakan setan, penguasa dunia-Yoh. 12:31) untuk keluar dari dunia untuk memenuhi tujuan Allah.

Kemudian Allah memimpin bangsa Israel ke tepi Laut Merah (melambangkan baptisan). Allah membelah Laut Merah agar bangsa Israel bisa menyeberang laut itu. Hal ini melambangkan bahwa kita harus melewati baptisan agar dibebaskan keluar dari dunia ini.
Saat bangsa Israel sudah selesai menyeberang, Allah mengembalikan lautan itu seperti semula. Dan laut merah itu, di satu sisi mengubur pasukan tentara Firaun dan di lain sisi memisahkan bangsa Israel dengan Mesir yang melambangkan dunia. Mereka dibebaskan dari Mesir untuk menyembah dan melayani Allah.
Hal ini melambangkan bagaimana baptisan memisahkan kita dari dunia ini. Apakah kita sadar berapa banyak waktu, tenaga, pikiran yang kita curahkan untuk dunia yang menghalangi kita untuk datang dan mengikuti Dia?

Kita percaya ke dalam Kristus sama seperti bangsa Israel yang menerapkan darah anak domba di ambang pintu rumah dan makan daging anak domba. Memang dengan percaya kita sudah diselamatkan dari hukuman Allah (api neraka), tapi tanpa dibaptis kita tetap berada di Mesir dan diperbudak oleh Firaun (menandakan setan, penguasa dunia-Yoh. 12:31).
Oleh karena itu, Kita harus menyeberangi Laut Merah, Kita harus dan perlu dibaptis.

Lalu bagaimana kita harus dibaptis?

Mari kita lihat kriteria pembaptisan dalam alkitab, Kis. 10:48, Yohanes 3:23, Kis. 8:36, Matius 3:16, 8:39, Kolose 2:12, Roma 6:4-5
Fakta-fakta di Alkitab menunjukan bahwa baptisan adalah suatu penguburan tubuh dengan sempurna ke dalam air. Kata baptisan berasal dari bahsa Yunani yaitu "Baptisma" yang dapat diterjemahkan sebagai "pembenaman", "penyelaman".

Bagaimana dengan pembaptisan bayi?

Beberapa orang mengatakan bahwa hal itu tidak perlu, tapi sebagian mengklaim bahwa hal itu bukan masalah. Lalu apa yang dikatakan Alkitab? Apakah baptisan bayi ditemukan di dalam Alkitab? Di dalam perjanjian baru sama sekali tidak ada ayat yang membicarakannya, maka kita harus tahu bahwa baptisan bayi bukan berasal dari Allah melainkan dari manusia.

Beberapa fakta tentang baptisan

  • Baptisan bukanlah sebuah ritual atau upacara bagi seseorang untuk masuk agama kristen.
  • Baptisan juga bukanlah tradisi orang Yahudi turun temurun.
  • Baptisan bukan ritual masuk menjadi anggota denominasi tertentu.
  • Baptisan merupakan kesaksian sekaligus penegasan bahwa kita bukan lagi milik dunia, tetapi milik Kristus.

Tuesday, July 22, 2014

Kuasa Kebangkitan dan Kerja sama kita

Pembacan alkitab Yohanes 11:41-57
Doa baca: Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar; kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "bukalh kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:43-44)
ilustrasi kebangkitan Lazarus
Kita harus nampak satu hal, yaitu Tuhan sanggup membangkitkan Lazarus dari kematian. Tetapi Ia tidak akan dapat berbuat sesuatu apapun kalau Ia terus-menerus dihalangi oleh opini-opini manusia. Ia akan terhalang oleh opini-opini itu sampai saat dimana opini itu ditaklukkan. Tuhan mempunyai hayat kebangkitan, kekuatan kebngkitan, tetapi semuanya itu memerlukan kerja sama kita, memerlukan ketaatan kita.

Apakah ketaatan itu?
Dengan sederhana, ketaatan adalah penyerahan akan opini kita. anda harus menyerahkan opini anda dan membiarkan tuhan berbicara. Ketika Ia menyuruh kita, "Angkatlah batu itu", kita harus mengangkatnya, Kita harus taat, bekerja sama dan berkoordinasi dengan-Nya. Kita perlu taat akan perkataan-Nya, bekerja sama dan berkoordinasi dengan kekuatan kebangkitan.

Mengapa Tuhan yang sanggup membangkitkan orang yang mati tidak mengangkat sendiri batu itu?
Ini dikarenakan kekuatan kebangkitan-Nya membutuhkan kerja sama kita. Segera setelah mereka mengangkat batu itu, Tuhan berseru dengan suara keras, "Lazarus, marilah keluar!" (Yoh 11:41-43) dan Lazarus bangkit dari kematian. Begitu ia mendengar suara Tuhan yang hidup, ia dihidupkan dan bangkit dari kematian. Setelah Lazarus keluar dari kubur, masih perlu kerja sama dari manusia. Tangan dan kaki Lazarus masih terikat dengan kain kafan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Ketika mereka melakukan itu, maka sempurnalah pekerjaan kebangkitan.

Monday, July 21, 2014

Kuasa Kebangkitan dan Opini manusia

Pembacaan Alkitab: Yoh. 11:1-40
Doa baca : Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." (Yoh. 11:25)



Tuhan adalah kebangkitan, karena itu hidup atau mati bukanlah masalah bagi-Nya. Sangat mudah baginya untuk melampaui kematian. kematian memang merupakan masalah besar bagi manusia, tetapi bukan masalah bagi Kristus. Dia sebagai kebangkitan dapat menanggulangi dan melampaui kematian. Walaupun demikian, ketika kita menerapkan Dia sebagai kebangkitan, kita seringkali menghadapi masalah dari opini manusia. Bahkan, seringkali opini kita membuat kita tidak nampak kebangkitan Kristus.


Jika anda membaca pasal ini dengan teliti, anda pasti nampak bahwa kematian Lazarus juga ada di bawah pengaturan Allah. Dengan kedaulatan-Nya, Allah menyediakan keadaan lingkungan yang menyebabkan pengikut-Nya meninggal sedemikian rupa sehingga kuasa kebangkitan Allah dinyatakan. Tanpa kematian, tidak ada jalan untuk menyatakan kebangkitan.

Kita harus memuji Tuhan atas kematian Lazarus. Seandainya Marta dan Maria paham bahwa kebangkitan tidak dapat terekspresikan tanpa kematian, mereka pasti akan memuji Tuhan ketika saudara mereka meninggal. mereka akan nampak bahwa kematian ini akan mengekspresikan Tuhan. Jika mereka sudah nampak masalahnya, maka tidak ada algi opini manusia.

Semua opinin berasal dari pikiran manusia, maka opini berlawanan dengan hayat. Hayat sesungguhnya adalah Kristus sendiri menjadi kenikmatan kita. bila kita mempertahankan opini kita, kita tidak akan dapat menikmati Kristus menjadi hayat kebangkitan kita. Bila opini kita disingkirkan, kita pasti bisa masuk ke dalam kenikmatan yang penuh terhadap diri Tuhan sendiri.

Wednesday, July 9, 2014

Dilahirkan kembali dari air dan Roh

Doa baca: "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang penuh pengharapan."(1 petrus 1:3)

kelahiran anak ayam...

Apakah kelahiran kembali itu?

Kelahiran kembali, adalah salah satu aspek dari keselamatan sempurna Allah. Penebusan menyelesaikan persoalan antara kita dan Allah agar kita berdamai dengan Allah, sedangkan kelahiran kembali berarti dilahirkan kembali oleh hayat Allah, yang membawa kita ke dalam hubungan dengan Allah, serta kesatuan dengan Allah. Karena itu kelahiran kembali menghasilkan suatu pengharapan yang hidup.

Ketika Kristus bangkit, kita, tercakup di dalam-Nya. Karena itu, kita juga dibangkitkan bersama Dia. Dalam kebangkitan-Nya, Dia menyalurkan hayat ilahi ke dalam kita dan membuat kita serupa denga Dia. Inilah dasar kelahiran kembali kita.

Kita harus ingat bahwa pada hakikatnya kita sama dengan orang lain, hidup dalam keadaan yang jatuh, yang membuat kita berbeda dengan orang lain adalah kemurahan dan kasih karunia Allah.

Apa tujuan kelahiran kembali?

Setelah anda tahu apa itu kelahiran kembali, mungkin ada beberapa pertanyaan yang muncul di benak anda, "Untuk apa saya dilahirkan kembali?" 1 petrus 1:4 mengatakan, "Untuk menerima warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu"

Warisan disini meliputi keselamatan atas jiwa kita (1 petrus 1:5-9), kasih karunia yang akan kita terima pada saat Tuhan menyatakan diri (1 petrus 1:13), mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu (1 petrus 5:4), dan kemuliaan yang kekal (1 petrus 5:10). Semua warisan kekal kita berhubungan dengan kelahiran kembali dan yang kita alami serta nikmati di dalam hidup kristiani kita.

Lalu bagaimana kita bisa dilahirkan kembali?

"Jawab Yesus, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."(Yohanes 3:5)"

"Air" merupakan konsep utama dalam ministri Yohanes pembaptis, yang merupakan penyelesaian manusia ciptaan lama, sedangkan "Roh" adalah konsep utama ministri Yesus, yang merupakan penyempurnaan ciptaan lama menjadi ciptaan baru melalui hayat Allah.
Dengan kata lain dilahirkan dari air dan roh berarti, percaya dan menerima bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat, dan memberi diri dibaptis.

Referensi :

Catatan kaki Alkitab versi pemulihan

Wednesday, July 2, 2014

Apakah itu pemilihan dan pengaturan Allah??? dan apakah tujuannya???

Doa baca : "Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula melalui Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya"


Jika anda adalah seorang yang percaya Kristus, itu berarti Allah telah memilih anda untuk masuk ke dalam rencana Allah. Tapi, apakah anda telah melihat tujuan dari Allah memilih anda? Lalu, Apakah anda sudah bekerja sama dengan Allah untuk mencapai tujuan ini?

Sebagai orang yang percaya, kita harus menyadari bahwa keselamatan yang kita dapatkan adalah berkat pertama yang Ia karuniakan kepada kita dan bukan merupakan hasil usaha atau pekerjaan kita, tapi karena pemilihan dan penentuan Allah yang sengaja dilakukan oleh Allah di dalam kekekalan yang lampau demi tujuan-Nya.

Efesus 1:3-5 berkata, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga. Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula melalui Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya".

Kita harus menyadari kehendak Allah atas hidup kita, agar kita bisa bekerja sama dengan Allah. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan rohani kita. Jadi saya berharap agar postingan ini tidak hanya menjadi doktrin semata, tapi agar kita bisa benar-benar praktek bekerja sama dengan Allah untuk mencapai Tujuan-Nya.

Apa itu pemilihan Allah?

Pemilihan Allah adalah berkat pertama yang Ia karuniakan kepada kita. Dari antara orang-orang yang tidak terhitung jumlahnya Dia memilih kita, dan ini Ia lakukan di dalam Kristus. Kristus adalah ruang lingkup yang di dalam-Nya kita dipilih oleh Allah. Di luar Kristus kita bukan pilihan Allah. (catatan kaki nomor 1 dalam efesus 1:4 alkitab versi pemulihan)

Allah memilih kita menurut Kehendak-Nya, bahkan sebelum kita sempat melakukan hal baik atau jahat. Dalam Roma 9:11 Paulus memberi kita ilustrasi mengenai pemilihan Allah yaitu tentang dua orang anak laki-laki kembar dari Ishak- Esau dan Yakub. Paulus berkata, "Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat--suapaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya".

Roma 9:15, "Sebab Ia berfirman kepada Musa: 'Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.'"

Belas kasihan Allah itu telah menjangkau kita semua. Menurut keadaan kita, tidak seorang pun di antara kita yang layak dan sepadan dengan kasih karunia-Nya. Begitu kasihannya kita sehingga perlu ada belas kasihan Allah, untuk menjembatani jurang pemisah antara kita dengan Allah. Bahkan belas kasihan itulah yang membawa kita kedalam kasih karunia-Nya. Betapa perlunya kita menyadari hal ini dan menyembah Allah atas belas kasihan-Nya itu! Inilah sebabnya Ibrani 4:16 mengatakan bahwa pertama-tama kita memerlukan belas kasihan, kemudian baru beroleh kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Kita harus memustikakan belas kasihan Allah seperti kita menghargai kasih karunia-Nya. Belas kasihan Allah selalu melayakkan kita berbagian dalam kasih karunia-Nya.

Kita tidak akan pernah memahami Pemilihan Allah. Kita hanya bisa bersyukur karena Allah telah memilih kita. Kita tidak perlu sombong hanya karena kita umat pilihan Allah, tapi kita patut bersyukur dan berterima kasih karenanya.

Apa tujuan Allah memilih kita?

Setelah kita menyadari pemilihan Allah, mungkin anda bertanya-tanya, "Untuk apa Allah memilih saya?"
Dalam Efesus 1:5 dikatakan, "untuk menjadi anak-anak-Nya". Setelah Kita paham bahwa Allah memilih kita untuk menjadi anak-Nya, kita harus bekerja sama dengan Allah.

Bagaimana kita bekerja sama dengan Allah?

1. Dilahirkan kembali dari air dan roh melalui percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat (Yohanes 3:5-6, 16).
2. Minum Kristus di dalam roh dengan menyeru nama Tuhan  (1 Korintus 12:3, 13).
3. Makan firman Tuhan agar hidup oleh Dia (Yohanes 6:57, 63).
4. Dipimpin oleh roh agar tumbuh dan berubah menjadi sama seperti Dia (Roma 8:14).
5. Tunduk kepada roh yang di dalam agar Allah beroperasi di dalam kita (Roma 8:2).

Referensi:

-Pelajaran hayat Efesus yang ditulis oleh Witness Lee.
-Catatan kaki alkitab versi pemulihan.

Tuesday, July 1, 2014

Menyeru Nama Tuhan

Doa baca: "Ya TUHAN, aku meyeru nama-Mu dari dasar lubang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kau tutupi telinga-Mu terhadap pernafasanku, terhadap teriak tolongku" (Rat 3:55-56).

Berseru Dengan Suara Nyaring
Apakah artinya menyeru nama Tuhan? Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa menyeru nama Tuhan itu sama seperti berdoa kepada-Nya. Ya, menyeru nama Tuhan adalah semacam doa, tetapi bukan hanya doa semata. Kata "menyeru" dalam bahasa Ibraninya berarti "memanggil", "menjerit kepada", "berteriak kepada"; dan dalam bahasa Yunaninya berarti "berteriak kepada seseorang", "memanggil nama seseorang". Dengan kata lain, menyeru berarti memanggil nama seseorang dengan suara yang bisa terdengar. Kalau berdoa cukup dengan diam, tenang; namun menyeru haruslah bisa didengar.
Menyeru nama Tuhan dalam bahasa Yunani "epikaleo" yang berarti memanggil kepada nama seseorang,

Tujuan menyeru nama Tuhan

Mengapa kita perlu menyeru nama Tuhan? Manusia perlu menyeru nama Tuhan karena melalui menyeru nama Tuhan manusia bisa beroleh keselamatan (Rm. 10:13). Cara berdoa yang tenang memang bisa membantu orang beroleh selamat, namun berseru dengan suara keras dapat membantu orang-orang beroleh selamat dengan lebih kaya dan tuntas. Sebab itu kita perlu menganjuri, mendorong orang-orang untuk membuka diri mereka dan menyeru nama Tuhan Yesus.

Alasan lain perlunya menyeru nama Tuhan adalah untuk mendapatkan penyelamatan dari kesulitan dan kesesakan (Mzm. 18:7; 50:15; 86:7; 118:5); dari penderitaan dan penyakit (Mzm. 116:3-4). Orang -orang yang menolak menyeru nama tuhan, ternyata menemukan diri mereka telah berseru kepada-Nya tatkala mereka menghadapi kesulitan, kita mungkin menolak untuk menyeru nama Tuhan, namun begitu kesulitan muncul, tanpa seorang pun menyuruh kita untuk berseru kepada-Nya, secara spontan sadar atau tidak, kita akan berseru.

Alasan lain lagi menyeru nama Tuhan adalah untuk menerima Roh itu (Kis. 2:17a, 21). Cara yang paling baik dan paling mudah untuk dipenuhi Roh Kudus ialah menyeru nama Tuhan Yesus. Roh itu sudah dicurahkan. Untuk menerimanya kita hanya perlu berseru kepada-Nya.

Perlu dipraktekkan

Menyeru nama Tuhan bukanlah hanya suatu doktrin. Hal ini sangatlah praktis. Kita perlu mempraktekkannya setiap hari, setiap saat. Janganlah kita sekali-kali menghentikan pernafasan rohani kita. Kita harap lebih banyak anak Allah, terutama kaum beriman yang baru beroleh selamat, bisa mulai mempraktekkan menyeru nama Tuhan. Hari ini, banyak orang Kristen telah menemukan bahwa melalui menyeru nama Tuhan, mereka bisa mengenal Dia, mereka bisa dibawa ke dalam kuasa kebangkitan-Nya, mereka bisa mengalami keselamatan-Nya secara spontan, dan mereka bisa hidup bersatu dengan-Nya. Dalam situasi apapun dan kapanpun, berserulah, "Oh, Tuhan Yesus!" Jika anda mempraktekkan menyeru nama Tuhan, anda akan melihat bahwa inilah jalan yang ajaib untuk menikmati kekayaan Tuhan.

Saturday, June 28, 2014

Menemukan Padang Rumput

Menemukan padang rumput

padang rumput (contoh)

Doa baca: "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." (Yoh. 10:9)

Domba melambangkan umat pilihan Allah. Dalam kekekalan yang lampau (azali), dengan pandangan pertama-Nya, Allah telah memilih umat pilihan-Nya. Sebelum Kristus datang, Allah menyerahkan umat pilihan-Nya ke dalam asuhan hukum Taurat. Sesudah Kristus datang, Dia menginginkan semua umat-Nya keluar dari asuhan hukum Taurat. Orang buta yang diusir dari tempat ibadah orang Yahudi adalah salah satu dari umat pilihan Allah. Dulu dia berada di bawah asuhan hukum Taurat, kemudian dia telah ditarik keluar dari situ dan dibawa kepada Tuhan sendiri.

Di luar kandang adalah padang rumput yang hijau. Padang rumput di sini melambangkan Kristus sebagai tempat jamuan bagi domba. Bila padang rumput tidak tersedia pada musim dingin atau pada malam hari, domba harus dikurung dalam kandang. Jika padang rumput siap, tidak perlu lagi bagi domba untuk tetap tinggal di dalam kandang.

Sebelum Kristus datang, hukum Taurat adalah sebuah penjaga untuk sementara waktu. Sekarang, semenjak Kristus datang, semua umat pilihan Allah harus keluar dari hukum Taurat dan datang kepada-Nya untuk menikmati Dia sebagai padang rumput mereka (Gal. 3:23-25; 4:3-5). Sekarang adalah musim semi, waktu yang tepat bagi domba-domba untuk keluar dan perghi ke padang rumput dan dikenyangkan.

Murid-murid seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes pun orang-orang yang berada di dalam kandang, tetapi mereka telah keluar dari situ dan dikenyangkan dengan Kristus sebagai padang rumput. Sewaktu mereka berada dalam kandang agama yang usang, mereka menderita kelaparan. Tidak ada pintu disana, yang berarti tidak ada kebebasan, dan tidak ada padang rumput, yang berarti tidak ada makanan. Suatu hari, mereka berjumpa dengan Kristus. Seorang yang hidup, Gembala dan Dia berkata, "Mari ikutlah Aku", Mereka mengikuti-Nya keluar dari kandang dan masuk ke padang rumput.