Faktor Pembentuk Denominasi
Tiga unsur berikut adalah faktor penyebab orang-orang Kristen terpecah pecah menjadi denominasi.
A. Pengakuan Iman yang Khusus
Iman yang dimiliki bersama oleh orang-orang Kristen itu unik, meliputi Allah Tritunggal, persona dan karya Kristus, yaitu hakiki Kristus, dan apa yang dikerjakan Kristus, serta kewibawaan ilahi Alkitab. Jika selain kebenaran-kebenaran mendalam dari kepercayaan ini ditambah hal-hal lain, seperti cara pembaptisan dari denominasi Baptis, sistem administrasi gereja dari denominasi Presbiterian, bahasa lidah dari denominasi Pentakosta, penudungan kepala dan pembasuhan kaki dari kelompok-kelompok lain, ataupun doktrin-doktrin umum mengenai masa dan jumlah pengangkatan, tafsiran nubuat-nubuat, dan pemahaman atas bagian tertentu Kitab Suci dan mengganggap hal-hal itu sebagai kepercayaan orang Kristen, menjadikannya pengakuan iman yang khusus, itu berarti melabelkan sesuatu yang baru agar kelihatan berbeda, itu pasti menimbulkan perpecahan.
B. Persekutuan yang Khusus
Setelah ada pengakuan iman yang khusus, orang-orang Kristen akan terbagi-bagi dalam kelompok yang berbeda-beda, masing-masing berada dalam lingkaran yang berbeda, memiliki persekutuan yang khusus di luar persekutuan umum kaum beriman. Persekutuan-persekutuan khusus ini juga menyebabkan kaum beriman yang mempraktekkannya terbentuk menjadi kelompok-kelompok yang terpisah dari kaum beriman pada umumnya.C. Nama yang Khusus
Pengakuan iman yang khusus tidak hanya mengarah kepada persekutuan yang khusus,tetapi juga melahirkan nama yang khusus, seperti nama aliran atau denominasi tertentu. Nama-nama yang khusus ini, lebih nyata lagi, menyebabkan mereka yang pasang "merek" terlibat dalam pembentukan kelompok-kelompok dengan sebutan tertentu, sehingga timbullah denominasi-denominasi. Denominasi adalah kelompok orang yang menggunakan nama. Karena itu, orang-orang yang mengenal tubuh Kristus tidak sepatutnya menggunakan sebutan yang khusus. Kaum beriman seharusnya hanya memiliki nama /Yesus yang unik dan agung ini. Bukanlah hal yang mulia bila seseorang menyebut dirinya sebagai orang Kristen dari denominasi tertentu.
Berusaha sekuatnya Memelihara Keesaan Tubuh Kristus
"Sebab itu aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihatkan kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera." (Efesus 4:1-3)
Roh itu, yaitu roh Kudus yang berdiam di dalam kita, membuat kita tersusun ke dalam Tubuh Kristus oleh hayat Allah. Tubuh itu satu, maka Roh Kudus yang berhuni di dalam Tubuh juga satu. Roh Kudus yang satu ini adalah keesaan Tubuh yang satu ini. Jika kita, kaum beriman hidup dan bertindak menurut Roh ini, keesaan tubuh Kristus pasti terpelihara. Jika tidak, keesaan ini akan rusak. Dengan status sebagai tawanan demi gereja, rasul Paulus menasihati kita dengan Efesus 4:2-3 untuk memelihara keesaan ini dalam kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, saling membantu dalam kasih, oleh ikatan damai sejahtera, dan kebajikan lainnya sehingga hidup dan perilaku kita berpadanan dengan panggilan kita. Allah memanggil kita supaya kita menjadi anggota Tubuh Kristus. Kalau tindakan kita merugikan dan melukai perasaan Tubuh Kristus, berarti tidak sepadan dengan panggilan Allah. Karena itu kita harus berusaha sekuatnya hidup di dalam Tubuh Kristus, memelihara keesaan Tubuh, tidak terlibat dalam perpecahan, sekte-sekte, atau denominasi-denominasi apa pun.
Setelah membaca Artikel ini diharapakan tidak untuk saling menghakimi atau saling menyalahkan, tapi agar kita sadar dan kembali kepada keesaan Tubuh Kristus.